Pastikan Hari Esok Lebih Baik...

Senin, 23 Agustus 2010

..."gembel"...

Gelap massa depan...
Entah datang atau tidak hari esok...
Makan gak makan asal kumpul...
Bebas menjalani hidup...
Emang nasib...
Lahir telanjang matipun telanjang...

itulah singkatan dari kata GEMBEL...
di suatu sore, aku berjalan di jembatan penyebrangan, sebut saja namanya bang pohan, laki-laki paruh baya itu duduk bersandar dan tak tau sedang menunggu apa. coba aku hampiri dia, sambil menyalakan rokok dan menawari dia, obrolan panjang terjadi, dia berasal dari Medan, dia pensiunan dari Perusahaan Pelayaran, tapi dengan masalah ekonomi yang rumit, dia akhirnya cerai dengan istrinya, berpisah dengan anak-anaknya dan semua saudaranya. hingga akhirnya dia memilih hidup sendiri dijalanan, mengandalkan belas kasihan dari orang lain. tapi dia tidak meminta-minta, dia hanya menyimpan satu buah gelas plastik yang berharap ada orang yang memberikan uang, tetapi bila tidak ada pun tidak apa-apa. sambil ketawa Hahh..., dari pagi hingga sore hari dia berkeliling mencari barang-barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan atau dijual, dan sore harinya dia nongkrong sampai malam di salah satu jembatan penyebrangan. dia tidak merasa sedih, susah, kesepian, dia hanya menjalani hidup apa adanya, tidak ingin meropatkan orang lain, padahal kalau dia temuin saudara-saudaranya di jakarta masih banyak, mungkin dia malu. coba aku tanya apa tujuan hidup bapak sekarang, dia jawab, Hidup untuk Mati, sudah punya bekal apa kita, apa yang sudah kita perbuat. coba bayangkan dan intropeksi kepada diri sendiri...apa yang sudah kita lakukan selama menjalani hidup ini, dan seperti apa kita di massa yang akan datang...hidup seadanya kita lahir telanjang dan matipun telanjang, buat apa kita banyak harta jika amalan kita tidak ada, hanya Tuhan yang akan menilai, bukan Kaya & Miskin yang menjadi tolak ukur manusia, tapi apa yang sudah kita perbuat selama hidup di dunia, dan apakah bermanfaat yang sudah kita lakukan itu...
Bang Pohan tidaj pernah mengeluh dengan kondisi yang sekarang ini, yang tadinya dia selama kerja di pelayaran, bisa melakukan apa saja, apa yang dia mau bisa didapatkan, tapi sekarang dia hanya menunggu Mati...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar